BATAM (HK) – Keluarga besar Gonjong Limo Kota Batam menggelar hajatan akbar yang dihadiri oleh ribuan perantau Minang asal Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh, di Golden View Hotel, Bengkong, Sabtu (20/9/2025).
Acara bertajuk Silaturahmi Akbar ini diwarnai dengan momen bersejarah, yaitu pelantikan Bundo Limpapeh Gonjong Limo Batam yang diketuai oleh Desmita.
Pelantikan dilakukan secara resmi oleh Ketua Umum Gonjong Limo Kota Batam, Saiful Badri. Pelantikan pengurus Bundo Limpapeh Gonjong Limo ini menjadi penanda semakin kuatnya peran kaum perempuan Minang di perantauan untuk melestarikan adat dan budaya.
Kegiatan yang mengusung tema Sekampuang di Luhak Nan Bungsu, Badunsanak di Perantauan ini berlangsung meriah dengan suasana penuh kekeluargaan.
Warga minang yang datang dari berbagai penjuru Batam tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian acara, mulai dari prosesi pelantikan hingga sesi hiburan dengan alunan musik tradisional Minang. Acara ini seolah menjadi pengobat rindu bagi para perantau yang telah lama tidak bertemu.
Dalam sambutannya, Saiful Badri menekankan bahwa Bundo Limpapeh memiliki fungsi sentral sebagai limpapeh rumah nan gadang, yang berarti tiang utama dalam keluarga dan komunitas.
“Bundo Limpapeh adalah ujung tombak dalam menjaga dan mewariskan nilai-nilai adat Minangkabau kepada generasi muda di Batam. Pelantikan ini bukan hanya seremonial, tetapi juga penguatan komitmen kita bersama untuk melestarikan budaya dan adat di tanah rantau,” ujar Saiful.
Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, yang hadir dalam kesempatan tersebut, memberikan pesan khusus kepada para perantau Minang.
Dia menegaskan bahwa perantau bukan hanya penonton, tetapi juga harus menjadi pelaku dalam pembangunan Batam.
“Batam jangan hanya dilihat sebagai persinggahan mencari rezeki. Mari kita definisikan diri sebagai orang Batam yang berasal dari Minang, bukan sekadar perantau. Dengan begitu akan tumbuh rasa memiliki dan tanggung jawab sosial untuk menjaga Batam sebagai rumah kita bersama,” ucap Amsakar.
Menurutnya, kontribusi perantau dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, mulai dari menjaga kerukunan, aktif di organisasi, hingga mendukung program pemerintah.
Dia menekankan bahwa kebersamaan dan solidaritas yang tumbuh dari paguyuban bisa menjadi energi positif untuk kemajuan daerah.
“Kalau tokoh-tokohnya rajin bersilaturahmi, Insya Allah organisasi akan maju. Begitu juga pemerintah daerah, kekuatannya tumbuh dari kebersamaan dengan masyarakat,” kata Amsakar.
Amsakar mengucapkan terima kasih atas semangat Gonjong Limo dan Bundo Limpapeh yang dinilainya mampu mempererat persaudaraan sekaligus mendukung pembangunan Batam.
“Terima kasih atas semangat yang luar biasa. Mari kita satukan hati agar Batam semakin maju, tetap eksis, dan terus memberi kontribusi bagi negeri,” tuturnya.
Acara ini turut dihadiri Ketua TP PKK Kota Batam, Erlita Sari Amsakar, Pjs Sekdako Batam Firmansyah, Kadishub Batam Leo Putra, anggota DPRD Kota Batam, serta tokoh-tokoh Minang yang ada di Batam. (dam)