TANJUNGPINANG (HK) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Thabib (RAT) Kepri terus berbenah dengan menyiapkan langkah strategis untuk menanggulangi berbagai persoalan internal, termasuk penyelesaian kewajiban keuangan rumah sakit.
Selain berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, RSUD RAT juga tengah menyusun strategi dalam menata dan menurunkan beban utang yang masih tersisa sebagai akumulasi tahun -tahun sebelumnya.
Salah satu isu yang banyak diperbincangkan ialah terkait pembayaran uang jasa pelayanan (jaspel) bagi tenaga kesehatan (nakes).
Direktur RSUD RAT Kepri, dr. Bambang Utoyo, melalui Wakil Direktur Penunjang dan Diklat RSUD RAT, Atika, menegaskan bahwa pembagian uang jaspel kepada tenaga kesehatan dilakukan secara transparan dan langsung ditransfer ke rekening masing-masing penerima.
“Kami tidak ada tarik-menarik atau meminta kembali atau pemotongan untuk kepentingan pribadi. Uang jasa pelayanan ini merupakan atas reward atau bonus atas kinerja tenaga medis dan non-medis dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Yang ditetapkan berdasarkan prinsip serta ketentuan peraturan perundang – undangan dengan tetap menyesuaikan kondisi dan kemampuan keuangan rumah sakit, sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 63 Tahun 2020,” jelas Atika kemarin.
Saat ini lanjut dia, pihak RSUD RAT juga sedang melakukan evaluasi terkait perhitungan jasa pelayanan dengan melibatkan Tim Internal rumah sakit dan Tim External RS yg terdiri dari Dinas Kesehatan, BPKAD, biro hukum, Inspektorat, Biro Pemerintahan, Organisasi Profesi dan Akademisi dalam proses penyusunan dan perhitungan Remunerasi termasuk didalamnya jasa pelayanan
Sementara itu, Direktur Utama RSUD RAT, dr. Bambang Utoyo, menegaskan bahwa pihaknya terus menjalankan langkah-langkah strategis penyehatan rumah sakit yang mencakup penyelesaian utang-piutang, perbaikan tata kelola, dan peningkatan efisiensi pelayanan.
“Kami berkomitmen menjadikan RSUD RAT sehat secara finansial tanpa mengorbankan mutu layanan kepada masyarakat. Kondisi saat ini adalah momentum untuk berbenah, memperkuat manajemen, secara transparan dan akuntabel,” tutupnya. (eza)