Rektor UIN Bukittinggi Dorong Dosen Tingkatkan Kompetensi dan Jiwa Kompetitif dalam Riset

BUKITTINGGI (HK) — Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Prof. Dr. Silfia Hanani membuka kegiatan akademik bertajuk “Strategi Jitu Mengoptimalkan Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan Beasiswa MoRA: Membangun SDM Unggul yang Berdaya Saing dan Berkarakter” di Auditorium Student Centre kampus setempat, Jumat (17/10/2025).

Kegiatan ini menghadirkan Dr. Ruchman Basori, Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Kementerian Agama RI, sebagai narasumber utama. Seluruh dosen UIN Bukittinggi menjadi peserta dalam kegiatan yang difokuskan pada penguatan kapasitas akademik dan pengelolaan beasiswa tersebut.

Dalam sambutannya, Prof. Silfia menekankan pentingnya peningkatan kompetensi dan daya saing dosen sebagai bagian dari upaya membangun kultur akademik yang unggul di lingkungan perguruan tinggi keagamaan. 

Dia menegaskan, dosen tidak hanya berperan sebagai pendidik, tetapi juga sebagai penggerak inovasi dan penghasil karya ilmiah yang berdampak bagi masyarakat.

Menurut Prof. Silfia, semangat kompetitif menjadi kunci bagi dosen untuk berkembang dan berprestasi. Ia mengingatkan bahwa setiap kompetisi, baik di tingkat nasional maupun internasional, selalu memberikan ruang pembelajaran. 

“Setiap dosen harus memiliki jiwa kompetitif. Dalam kompetisi, baik memperoleh pendanaan maupun tidak, selalu ada nilai pembelajaran yang memperkaya pengalaman akademik,” ujar Silfia.

Dia juga mengapresiasi para dosen UIN Bukittinggi yang telah berhasil memperoleh pendanaan riset dari berbagai lembaga eksternal. 

Capaian tersebut katanya, merupakan bukti nyata kesungguhan sivitas akademika dalam memperkuat tradisi riset dan memperluas jejaring ilmiah di tingkat nasional maupun internasional.

Lebih lanjut, Prof. Silfia menekankan bahwa penguatan kapasitas dosen melalui riset dan program beasiswa seperti Beasiswa MoRA menjadi langkah strategis dalam membangun SDM unggul di lingkungan UIN Bukittinggi. 

“Kampus terus mendorong partisipasi aktif dosen dalam berbagai program pendanaan riset sebagai bagian dari implementasi visi universitas menuju perguruan tinggi riset berdaya saing global,” tuturnya.

Sementara itu, Dr. Ruchman Basori dalam pemaparannya menyoroti pentingnya optimalisasi program beasiswa KIP Kuliah dan Beasiswa MoRA untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan tinggi keagamaan di Indonesia. 

Dia menjelaskan, strategi pengelolaan beasiswa agar tepat sasaran dan berkontribusi pada pembangunan sumber daya manusia yang berkarakter dan berdaya saing.

“Pengelolaan beasiswa dan riset harus dipahami sebagai investasi jangka panjang untuk memperkuat ekosistem akademik yang sehat dan produktif. Melalui kolaborasi antara Kementerian Agama dan perguruan tinggi, diharapkan tercipta lingkungan akademik yang mampu melahirkan inovasi dan penelitian bermutu,” ujarnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi diskusi interaktif antara peserta dan narasumber. Rektor UIN Bukittinggi berharap kegiatan serupa dapat terus digelar secara berkala sebagai wadah peningkatan kapasitas dosen, sekaligus memperkuat komitmen kampus dalam membangun tradisi ilmiah yang unggul, inklusif, dan berintegritas. (r/dam)