NATUNA (HK) – Penerimaan Murid Baru tingkat SLTP di Ranai, Ibu Kota Kabupaten Natuna bermasalah, akibatnya sejumlah orang tua murid kebingungan mencari sekolah.
Berkenaan dengan permasalahan itu, puluhan orang tua murid mendatangi SMPN 1 Bunguran Timur, Ranai, Jumat (11/7/2025). Mereka mempertanyakan persoalan terkait anaknya yang tidak dapat diterima sebagai murid baru di sekolah tersebut.
“Sedih dan bingung juga kami. Harusnya sekolah dan pemerintah mengajak anak-anak untuk sekolah, tapi ini malah ditolak nak sekolah,” kata seorang wali murid menyampaikan rasa kesalnya kepada sejumlah awak media.
Menurut penilaian wali murid, pada proses pendaftaran murid baru tahun ini sedikitnya terdapat empat pesoalan yang dihadapi murid dan wali muridnya.
Yang pertama minimnya informasi dan sosialisasi kepada orang tua terkait mekanisme pendaftaran yang berubah dari tahu sebelumnya menggunakan cara offline menjadi sistem online.
Persoalan kedua, waktu penerimaan murid baru cuma dua hari yakni mulai tanggal 8 – 10 Juli 2025 per 00 sampai 00 WIB.
Kemudian persoalan ketiga, sistem online penerimaan murid baru tersebut sulit diakases oleh wali murid karena sering mengalami gangguan.
Dan persoalan yang terakhir upaya pendaftaran mengunakan cara offline ditolak oleh pihak sekolah.
“Kami betul-betul bingung sekarang jadinya, nak daftarkan anak ke SMP lain atau MTs, jadwal pendaftaran mereka sudah tutup semua. Anak kami mai disekolahkan di mana,” sesal wali murid lainnya.
Dan parahnya, mereka mengaku belum memiliki bayangan ataupun solusi terakit sekolah mana yang dapat menerima anaknya masuk sekolah.
“Kalau tak bisa diterima di SMP 1 ini, ujung-ujungnya anak kami nganggur dulu. Nanti tahun depan nyoba daftar lagi. Habis semua sekolah sudah tutup masa pendaftarannya,” sesal wali murid yang lain menimpali.
Di lain sisi, Pemerintah Kabupaten Natuna bergerak cepat (Gercep) mencari solusi untuk memecahkan masalah sehingga semua calon murid baru mendapatkan peluang bersekolah.
Menanggapi persoalan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Natuna, Hendra Kusuma mendatangi langsung pihak sekolah dan orang tua murid di SMP 1 Kecamatan Bunguran Timur.
Pada kesempatan itu ia meminta kepada orang tua murid untuk bersabar karena ia mengaku yakin akan ada solusi untuk para calon murid baru.
“Persoalan seperti ini bukan pertama kali terjadi, tahun kemarin juga persoalan yang sama kita alami. Tapi alhamdulillah dulu itu kita bisa atasi. Dan mudah-mudahan ini dapat segera kita selesaikan,” pinta Hendra.
Ia kemudian menegaskan kepada para wali murid bahwa dengan adanya persoalan tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna mengambil kebijakan untuk memperpanjang masa pendaftaran ulang dan masa libur sekolah selama 1 minggu.
Selain itu ia juga menegaskan, pihaknya akan membawa persoalan ini ke DPRD Natuna untuk mendapatkan solusi, sehingga calon murid baru yang tidak dapat diterima tetap dapat kesempatan bersekolah.
“Nanti hari senin kita ke DPRD, kita sama-sama carikan solusi, saya sudah bersurat ke DPRD,” tegasnya.
Hendra menjelaskan, pada dasarnya Pemerintah Kabupaten Natuna telah mengatisipasi persoalan tersebut jauh-,jauh hari sebelumnya dengan cara mempetakan seluruh tamatan SD yang berada wilayah Kecamatan Bunguran Timur.
Dan berdasarkan hitungan pemerintah, jumlah murid SD yang tamat tahun ini sebanyak 481 orang. Sehingga dapat diyakini semua lulusan SD bisa tercover di semua sekolah yang ada seperti SMP 1, SMP 2, SMP 3 dan Mts.
“Cuma karena ini kita pakai pendaftaran online, maka muncul persoalan ini. Dan kami sangat memaklumi antusias bapak ibu untuk menyekolahkan anaknya di SMP 1 ini,” pungkasnya.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kecamatan Bunguran Timur, Zurna juga mengaui persoalan di atas. Ia menyebutkan pada tahun ini jumlah murid baru yang dapat diterima sebanyak 223 orang.
“Yang tidak bisa kita terima itu sebanyak 51 orang. Karena ruang belajar yang bisa kita pakai itu cuma 25 unit,” ujarnya. (fat)