Mengancam Keselamatan Masyarakat Melintas, Rehap Jembatan Kampung Baru Desa Posek Dipertanyakan

LINGGA (HK)- Miris, itulah kondisi Jembatan Kampung Baru, Pulau Mas Desa Posek, Kecamatan Kepulauan Posek, mengancam keselamatan masyarakat yang melintas. Jembatan yang menjadi fasilitas vital masyarakat tidak memiliki pagar telah beberapa kali memakan korban.

Rehap jembatan yang dilakukan Desa Posek dinilai tidak sesuai dengan kegiatan yang dilakukan hingga menimbulkan pertanyaan dari masyarakat. “Kami hanya ingin keselamatan warga. Sudah beberapa kali warga yang melalui jembatan terjatuh kelaut akibat jembatan tidak berpagar,” kata salah satu warga, Ahong Tan, Sabtu (12/7/2025).

Jembatan Kampung Baru adalah satu-satu akses darat masyarakat dan anak anak untuk pergi sekolah. Orang tua selalui mengkuatirkan anak-anak ketika pergi sekolah. Tidak hanya itu, banyak orang tua lanjut usia melewati jembatan yang bersilaturahmi dengan keluarganya.

“Sebanarnya kami tidak mempersoalkan berapa anggaran yang digunakan. Namun pasang pagar untuk keselamatan,” sebutnya.

Berdasarkan informasi dari kepala desa anggaran Rehap jembatan bernilai Rp 10 juta. Pengerjaan Rehap dilakukan secara gotong royong. Namun tidak adanya papan informasi pengerjaan jembatan membuat menjadi pertanyaan masyarakat.

“Besaran nilai anggaran rahap hanya diterangkan Kades secara lisan. Seharusnya ada papan informasi hingga masyarakat tidak curiga,” ucapnya.

Terpisah Sekertaris Desa Posek, Jumahat mengatakan, rehap Jembatan Kampung Baru dilakukan dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki. Selain itu, pihak desa telah mengajukan untuk pembangunan jembatan baru kepada Pemerintah Kabupaten Lingga dan Provinsi Kepri.

“Informasi yang kami terima pembangunan jembatan akan dilakukan tahun ini. Akibat efisiensi anggaran pembangunan jembatan tidak jadi dilakukan,” kata Jumahat.

Pria yang akrab disapa Asun ini menedi p 0rangkan p menerpangkan, Rehap jembatan yang dilakukan berdasarkan masukan dari masyarakat akan kondisi jembatan yang sudah memprihatinkan. Keterbatasan anggaran dan informasi yangkami diterima bahwa jembatan akan dibangun baru secara permanen diputuskan untuk merehab dengan ketersediaan anggaran.

“Kami kuatir kalau dianggarkan besar dengan merehao total jembatan nantinya akan mubazir karena akan dibongkar juga untuk pembangunan jembatan baru,” terangnya.

Pria yang biasa disapa Asun ini, mengaku, pihak desa sejak awal telah memperioritaskan rehap pembangunan jembatan Kampung Baru . Setiap kesempatan saat Musrenbang Pembangunan jembatan Kampung Baru selalu diusulkan.

“Bahkan staf dari kabupaten telah datang untuk mengukur jembatan. Kedepannya, jika memang tidak jadi dibangunan Rehap total jembatan akan kami usulkan menjadi program desa memalui anggaran dana desa,” imbuhnya. (tir)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *