LINGGA (HK)- Kantor Unit Penyelenggara Kepelabuhan (KPP) Kelas III Dabo Singkep tidak dapat menunjukan dokumen Terminal Khusus (Tersus) loading bauksit PT Hermina Jaya di Desa Tanjung Irat, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga.
Tidak hanya tidak dapat menunjukkan dokumen Tersus, KPP Kelas III Dabo Singkep tidak menjelaskan status Tersus yang disebut milik PT Telaga Bintan Jaya (TBJ) ketika Kelompok Masyarakat Peduli Lingga (KMPL) mendatangi kantor KPP Kelas III Dabo Singkep, Senin (5/5/2025).
Dengan alasan tidak diberi wewenang kepala kantor, KPP Kelas III Dabo meminta waktu tiga hari sampai, Mahyudin sebagai kepala kantor berada di Dabo Singkep. “Kepala kantor masih dinas luar, kami tidak diberikan wewenang untuk menjelaskan status pelabuhan loading. Nanti kepala kantor sendiri yang akan menjelaskan,” kata perwakilan KPP Kelas III, Dabo Singkep, Salahuddin menjawab tiga tuntutan dari KMPL saat aksi damai di kantor KPP Kelas III Dabo.
Salahudin meminta waktu dua hari untuk berkoordinasi dengan kepala kantor untuk memberikan jawaban tas tiga tuntutan yang diminta tersebut. Tiga tuntutan yang diminta adalah trnapaeansi izin Tersus PT Hermina, dokumen pelayaran loading bauksit,enghentikan sementara aktivitas loading bauksit sebelum ada kejelasan perizinan.
“Jika dalam dua hari tidak ada penjelasan kami akan turun lagi dengan massa yang lebih banyak,” kata juru bicara KMPL, Ruslan usai aksi.
Ruslan menejlaskan, aksi yang dilakukan di kantor KPP Kelas III, Dabo Singkep ini dilakukan karena keresahan dari masyarakat atas aktivitas loading bauksit PT Hermina Jaya tersebut. Tidak adanya kejelasan perizinan, kompensasi kepada masyarakat hingga puncaknya terjadinya penganiayaan terhadap salah seorang warga dari oknum subcont PT Hermina.
“Aktivitas sudah sangat meresahkan namun tidak ada tindakan dari pihak yang berwenang,” sebutnya.
Sebelumnya mahasiswa asal Kabupaten Lingga juga menyayangkan tidak adanya tindakan dari pemerintah atas aktivitas loading bauksit PT Hermina Jaya. Mahasiswa juga akan melakukan aksi ke jalan jika pemerintah tidak peka akan kondisi yang terjadi ini.
“Kami memberikan waktu satu Minggu agar Instasi terkait di pemerintahan dapat menghentikan aktivitas loading bauksit yang dilakukan PT Hermina Jaya dalam waktu satu Minggu. Jika tidak kami bersama rekan mahasiswa lainnya akan melakukan aksi turun ke jalan,” kata Dinas Alfarezi Bastian Mahasiwa UMRAH asal Kabupaten Lingga. (tir)