Hongkong Tak Bersedia Beli Ikan Natuna Bukan Faktor Politik Dalam Negeri Indonesia.

NATUNA (HK) – Hongkong dinyatakan tidak bersedia menerima penjualan ikan napolen dan kerapu Natuna sebagaimana biasanya.

Alasan negara yang dijuluki Pearl of the Orient (Mutiara dari Timur) itu tidak bersedia membeli ikan dari Natuna belum terkonfirmasi secara pasti sampai saat ini.

Nato, Penampung Ikan Napolen dan Kerapu yang biasa diekspor ke Hongkong mengakui kondisi tersebut. Ia menegaskan, pihak Hongkong yang tidak bersedia menerima penjualan ikan dari seluruh indonesia.

“Ini bukan di (Negara) kita. Tapi dari pemerintah mereka, Bang. Dan ini berlaku seluruh Indonesia, semua kapalnya belum bisa masuk. Kami juga belun tahu apa penyebab yang sebenarnya ,” kata Nato di tempat kerjanya, Ahad (4/5/2025) melalui telepon.

Dikatakannya, biasanya kapal Hongkong yang menganbil ikan ke Natuna setiap sebulan sekali datang, tapi sejak pertengan bulan April tahun ini kapal yang selalu dinanti-nanti oleh mayarakat itu hingga kini tak kunjung tiba.

“Kalau dampaknya semua ekonomi nelayan dan pedagang sepi,” ujarnya.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Natuna, Hadi Suryanto juga membenarkan kondisi di atas. Ia mengatakan sejak April lalau kapal Hongkong tidak lagi masuk perairan Natuna dan sampai saat ini belum ada kepastian terkait transaksi jual beli ikan bernilai mahal tersebut bisa dilaksanakan lagi.

“Ya betul, harusnya April kemarin masuk, tapi tak jadi masuk,” kata pria yang akrab disampa Jojo itu.

Jojo kemudian menampik dengan tegas, tidak bersedianya kapal Hongkong itu masuk Natuna bukan karena faktor politik dalam Negeri Indonesia.

“Mungkin faktor politik (negeri) mereka kali ya,” tegasnya.

Menurut Jojo, kalau berbicara dugaan di ranah Hongkong banyak kemungkinan yang bisa diduga-duga seperti kemungkinan terkait regulasi Jalur perdagan yg dilalui oleh Hongkong melewati Laut China Selatan.

Kemudian dugaan kedua bisa saja terjadi regulasi perdagangan di negeri mereka sehingga mereka perlu melakukan penyesuaian terlebih dan lain sebagainya.

“Tapi yang jelas di internal kita (Indonesia) gak ada persoalan,” tegasnya lagi.

Adapun mengenai dampak yang ditimbulkan oleh keadaan itu, Jojo juga dengan tegas memastikan ekonomi dari nelayan, terutama sekali nelayan budidaya ikan hidup akan mengalami penurunan omsetnya .

“Dari segi ekonomi jelas berdampak besar, karena gak ada penampungan ikan yang bisa di jual ke luar negeri selain ke Hongkong,” jelasnya.

Terkait kondisi ini, Jojo juga mengaku sudah melaporkan kepada Direktur KKP untuk segera dibuat laporan kepada Menteri KKP agar negara segera dapat bertindak menyelesaikan persoalan tersebut.

“Tapi tadi mengenai jumlah ikan yang siap diekspor itu saya tidak apal jumlahnya. Itu nanti ya. Itu saja dulu. Terima kasih,” tutupnya. (fat).

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *