NATUNA (HK) – Harga ikan terutama sekali ikan jenis tongkol mengalami kenaikan yang signifikan sejak beberapa hari belakangan ini di Kabupaten Natuna.
Harga ikan tongkol yang semulanya berkisar seharga Rp.20.000 perkilo naik menjadi Rp.30.000 sampai Rp.35.000 perkilo.
Namun kenaikan harga dengan lompatan tinggi itu dianggap wajar oleh sejumlah kalangan di Natuna. Menurut mereka kenaikan itu terjadi karena memang disebabkan oleh sejumlah faktor.
“Kalau sekarang wajar naik, karena pada musim-musim kayak gini tidak semua nelayan berani turun ke laut nangkap ikan, terutama sekali nelayan tongkol,” kata Ujang, salah seorang nelayan di Ranai, Selasa (21/10/2025).
Dijelaskannya, pada waktu-waktu menjelang masuknya musim utara kondisi laut lumayan tidak bersahabat bagi nelayan karena ombak cendrung tinggi, angin kencang dan intensitas hujan juga tinggi.
Di lain sisi, kemampuan nelayan Natuna dari segi armada dan sarana tangkap juga disebutnya rata-rata masih terbatas untuk beroperasi di wilayah perairan yang sedang tidak normal.
Selain itu, khusus untuk nelayan tongkol juga disebutnya terkendala jarak yang cukup jauh, di mana nelayan tongkol mesti berlayar jauh hingga minimal 21 mil laut baru menemukan kawanan tongkol.
“Jadi kalau tongkolnya langka dan mahal itu wajar. Ini bukan karena apa-apa karena memang kami nelayan tak sanggup kalau kondisinya tidak normal seperti ini,” jelasanya.
Kondisi ini juga dimaklumi oleh warga lainnya. Mereka menganggap fluktuasi harga yang seperti itu sebagai hal yang biasa terjadi di Natuna.
“Mahalnya memang terasa betul. Tapi biasalah, musim-musim kayak gini memang payah,” ungkap Ade salah seorang pembeli ikan di Pasar Ranai.
Ia menegaskan, kondisi musim utara cukup berat bagi para peluat dan tidak sembarang orang dapat menaklukan keadaan di laut, kecuali bagi mereka yang memiliki kapal-kapal yang besar dan tangguh.
“Keadaannya memang begini, kita tak bisa cakap apa-apa. Kalau tak mampu beli tongkol, kita beli ikan-ikan karang meskipun itu juga harganya mengalami kenaikan,” ujar ibu rumah tangga itu pasrah.
Dikatahui bahwa, bagi masyarakat Kabupaten Natuna ikan tongkol merupakan ikan favorit dan memang semestinya harus ada sebagai menu lauk pauk uatama mereka.
Rata-rata warga Natuna seakan-akan fanatik dengan ikan tongkol. Hal ini ditandai oleh kecenderungan mereka mengkonsumsi ikan tongkol yang cukup tinggi. Bahkan sebagian diantara mereka tidak mau mengkonsumsi ikan selain ikan tongkol. (fat).