TANJUNGPINANG (HK) – Generasi Energi Anak Bangsa (GENAB) kecewa terhadap respon dari pihak Pertamina terkait keterbukaan informasi di salah satu SPBU di Tanjungpinang.
Hal ini dikarenakan saat pihak GENAB Kepri mendatangi SPBU tersebut menanyai terkait sulitnya metode pembayaran solar dan ingin menemui pihak penanggungjawab (manager) tidak bisa dijumpai.
“Kami sangat kecewa terhadap respon dari pihak salah satu SPBU di Tanjungpinang mengatakan saat ini pihak manager tidak bisa dijumpai dengan berbagai alasan. Padahal sudah kami kirimkan surat audiensi untuk mempertanyakan informasi mengenai metode pembayaran solar yang menyulitkan pengendara di Tanjungpinang,”kata Ketua GENAB Kepri, Reppin Ocri Multi pada media ini, Selasa (23/09/2025).
Diterangkannya, berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2008 adalah Undang-Undang tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) yang mengatur hak setiap warga negara untuk memperoleh informasi dari badan publik dan menegaskan kewajiban badan publik untuk menyediakan informasi secara terbuka, cepat, dan tepat waktu.
Dikatakan, penolakan bukan hanya sekali tapi berkali-kali seakan tidak ingin menjumpai kami ketika mendatangi beberapa pihak SPBU di Tanjungpinang tersebut.
”Kami tidak diterima saat datang seakan sudah direncanakan oleh pihak PERTAMINA, dan kami dianggap seperti bola dilempar sana sini tanpa jawaban pasti dan ada juga yang langsung pergi ketika kami menanyakan mau menjumpai manager pertamina, padahal kami ingin mempertanyakan keresahan pengendara terkait metode pengisian solar yang dipersulit sampai kami bolak balek untuk menanyai hal tersebut,” ungkapnya
Melihat mirisnya keadaan ini terjadi, maka pihaknya mengecam tindakan arogansi dari pihak manajemen Pertamina Tanjungpinang yang tidak menggubris persoalan ini.
“Jika sampai saat ini masih dianggap sepele terkait permasalahan ini maka kami GENAB Se-Kepri akan melakukan demontrasi besar-besaran di Pertamina Tanjungpinang,”ujarnya.
Hingga berita ini diposting, pihak media ini belum bisa melakukan konfirmasi kepada pihak Manajemen Pertamina terkait. (red)