NATUNA (HK) – Bupati Natuna menggelar pertemuan dengan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI, Dyah Roro Esti di Jakarta, kemarin.
Pada audiensi itu kedua belah pihak membahas dua hal yang sangat strategis yaitu penguatan kemandrian ekonomi dan pertumbuhan ekonomi di kawasan perbatasan.
“Alhamdulillah, diskusi ini ptoduktif sekali,” kata Bupati Cen.
Dalam dialog tersebut Bupati Cen menegaskan, ekonomi kawasan perbatasan, terutama sekali Natuna tidak boleh mandeg.
Hal ini karena potensi alam yang terkandung di wilayah Kabupaten Natuna sangat berlimpah.
“Dengan ini kemakmuran seharusnya tetap tumbuh di kawasan,” tegasnya.
Selanjutnya Bupati Cen memaparkan berbagai jemis potensi yang terkadung di perairan Natuna.
Dikatakannya, potensi unggulan di Natuna terdapat pada sektor kemaritiman yang meliputi perikanan tangkap, perikanan budidaya, logistik laut hingga rencana pengembangan pelabuhan dan kawasan industri berbasis maritim.
Menurut Bupati Cen, potensi-potensi itu belum tergarap optimal terutama sekali dalam aspek hilirisasi dan akses pasar.
“Dan kami ingin sektor ini yang menjadi motor penggerak utama untuk mewujudkan kemandirian ekonomi yang kuat dan pertumbuhan ekonomi yang berlangsung konstan di kawasan perbatasan,” paparnya.
Namun demikian, Bupati Cen mengakui bahwa Pemerintah Kabupaten Natuna tidak dapat mewujudkan niat baik itu sendirian tanpa dukungan dari berbagai pihak.
“Maka kami berharap ada intervensi maksimal dari pemerintah pusat, terutama sekali Kemendag untuk mewujudkan niat dan langkah yang sangat strategis ini supaya Natuna dapat menjangkau pasar ekspor secara lebih luas,” ujarnya.
Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti merespon positif inisiatif tersebut. Ia juga menyatakan keinginannya agar produk perikanan unggulan Kabupaten Natuna dapat masuk ke pasar internasional.
“Langkah ini bagus. Kita segera buka kolaborasi lanjutan dalam bentuk fasilitasi ekspor dan promosi produk-produk Natuna. Mudah-mudahan produk dan komuditas dari Natuna segera dapat masuk ke kancah internasional,” tutup Wamen Dyah. (fat).