Batam Tuan Rumah Pameran Budaya Miao – Tujia dan Indonesia, Pererat Hubungan Lintas Bangsa

BATAM (HK) – Pameran Budaya Miao-Tujia dan Indonesia akan digelar di Atrium Megamall Batam Center selama tiga hari, mulai 1 hingga 3 Agustus 2025.

Acara ini terbuka untuk masyarakat umum dan dirancang sebagai ruang interaktif untuk belajar dan saling mengenal budaya kedua negara.

Kegiatan yang digagas oleh Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Kepri ini merupakan hasil kerja sama dengan Pemerintah Daerah Otonomi Miao dan Tujia di Pengshui, Chongqing, Tiongkok. Wilayah tersebut dikenal sebagai salah satu penjaga kekayaan budaya etnis minoritas di Negeri Tirai Bambu.

Ketua INTI Kepri, Piter Tanjaya, mengatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pertunjukan budaya, melainkan jembatan yang memperkuat hubungan antarwarga dari dua bangsa yang berbeda budaya.

“Kami percaya bahwa budaya adalah bahasa universal yang mampu menyatukan perbedaan. Melalui pameran ini, masyarakat Batam tidak hanya menyaksikan, tetapi juga ikut belajar, berdialog, dan merasakan langsung keberagaman seni dan warisan budaya dari dua bangsa besar,” ujar Piter Tanjaya kepada media ini melalui kutipan di media strighttimes, Kamis (24/7/2025).

Dikatakan, bahwa ajang ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai kebudayaan nusantara sekaligus membuka mata terhadap kekayaan seni budaya mancanegara.

Tiga Hari Menyelami Kekayaan Budaya

Setiap harinya, pengunjung akan disuguhi beragam aktivitas budaya mulai pukul 13.30 hingga 17.30 WIB. Hari pertama (1/8) akan menampilkan pertunjukan tarian dan lagu tradisional Suku Miao dan Tujia, demonstrasi teknik meniup daun sebagai alat musik tradisional, serta pelatihan seni kaligrafi Tiongkok.

Pada hari kedua (2/8), suasana akan semakin meriah dengan pelatihan seni musik bersama guru dari Tiongkok, pertunjukan lompat tali khas Miao-Tujia, seni gunting kertas yang sarat makna filosofi, dan lanjutan pelatihan kaligrafi.

Hari ketiga (3/8) akan menjadi puncak kegiatan, di mana pengunjung diajak untuk memainkan alat musik tradisional Tao Di, serta belajar dan menyaksikan tarian bambu yang menjadi warisan penting bagi suku Miao dan Tujia.

Seni Nusantara Tampil Menawan

Tak hanya dari Tiongkok, budaya Indonesia juga turut unjuk gigi. Tarian tradisional dari berbagai daerah akan menghiasi panggung pameran, seperti Tari Melayu, Larantuka, Batak, Dayak, serta pertunjukan medley “Wonderful Indonesia”.

Pengunjung juga akan disuguhi nyanyian lagu daerah, pembacaan puisi dan Gurindam 12, parade busana adat, pameran kuliner khas nusantara, hingga pertunjukan Barongsai dan lagu-lagu Mandarin. Kolaborasi ini menjadi simbol harmonisasi antara budaya lokal dan budaya internasional dalam satu ruang yang inklusif.

Ajang Edukasi dan Diplomasi Budaya

Piter Tanjaya menekankan bahwa pertukaran budaya semacam ini menjadi bagian dari diplomasi sosial yang berdampak positif jangka panjang, terutama dalam memperkuat relasi antarwarga negara.

“Kita tidak hanya menonton budaya bangsa lain, tetapi belajar menghargainya, seperti mereka juga belajar menghormati budaya kita. Ini proses dua arah yang akan memperkaya wawasan dan memperkuat harmoni sosial,” katanya.

Menurutnya, Batam sebagai kota perbatasan yang strategis layak menjadi tuan rumah berbagai kegiatan budaya bertaraf internasional. Hal ini sejalan dengan semangat INTI Kepri untuk memperkuat peran masyarakat Tionghoa Indonesia dalam menjembatani hubungan antarkebudayaan.

Pameran ini terbuka bagi pelajar, guru, komunitas seni, hingga keluarga yang ingin menikmati pengalaman belajar budaya secara langsung. Jadwal lengkap acara akan diumumkan melalui kanal resmi penyelenggara.

Mari hadir, belajar, dan rayakan keberagaman budaya di Megamall Batam, 1–3 Agustus 2025. Sebab, keberagaman bukan hanya untuk dikenali, tetapi juga untuk dipahami dan dijaga bersama. (r/nel)

 

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *