STAIN SAR Kepri Mantapkan Langkah Strategis Pembukaan Program Studi Magister Studi Islam

BINTAN (HK) – Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman (SAR) Kepulauan Riau (Kepri) terus menunjukkan langkah strategis dalam memperluas layanan pendidikan tinggi Islam. Salah satunya melalui persiapan pembukaan Program Studi Magister (S2) Studi Islam yang digelar pada Selasa (21/10) bertempat di Ruang Rapat Dosen Gedung Kuliah Terpadu STAIN SAR Kepri.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh unsur pimpinan dan seluruh tim penyusun borang Prodi Magister Studi Islam, yang secara kolektif membahas kesiapan akademik, administratif, serta sarana dan prasarana dalam rangka memenuhi standar pendirian program magister di lingkungan STAIN SAR Kepri.

Dalam arahannya, Ketua STAIN SAR Kepri, Dr. H. Muhammad Faisal, M.Ag., menegaskan bahwa pembukaan dan penambahan program studi magister merupakan langkah awal menuju pembentukan Program Pascasarjana STAIN SAR Kepri. Ia menekankan pentingnya kesiapan menyeluruh baik dari sisi sumber daya dosen, tenaga kependidikan, maupun kelengkapan dokumen akademik.

“Kita harus memastikan seluruh komponen pendukung, mulai dari dosen, staf, hingga dokumen borang, tersusun dengan rapi dan sesuai ketentuan. Ini bukan sekadar membuka program baru, tetapi juga membangun pondasi kuat bagi berdirinya Program Pascasarjana STAIN SAR Kepri di masa mendatang,” ungkapnya.

Dalam rapat tersebut, Ketua juga memberikan arahan teknis mengenai pembagian tugas personel dalam penyusunan borang, penyiapan ruang program studi, laboratorium, perpustakaan, serta ruang belajar mandiri mahasiswa. Ia menegaskan pentingnya koordinasi lintas unit untuk memastikan seluruh aspek pendukung akreditasi dapat dipenuhi sesuai standar Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam.

Rapat turut diisi dengan pemaparan dari tim Pusat Penjaminan Mutu (P2M) mengenai empat komponen utama yang harus dipenuhi dalam borang usulan, yaitu ketersediaan SDM dosen dan tenaga kependidikan, kelengkapan dokumen kurikulum dan sistem pembelajaran, sarana-prasarana pendukung, serta arah pengembangan akademik berbasis riset dan teknologi.

Dalam konteks akademik, Dr. Faisal juga menyoroti pentingnya kekhasan (distingsi) Prodi Magister Studi Islam, yang akan diarahkan pada integrasi kajian tafsir, komunikasi Islam, dan pemikiran Islam kontemporer, sejalan dengan arah pengembangan kelembagaan STAIN SAR Kepri untuk menjadi pusat studi Islam yang unggul dan relevan dengan perkembangan zaman.

Selain pembahasan substansi akademik, rapat ini juga menyoroti aspek teknis seperti penataan ruang akreditasi, penyediaan ruang pimpinan prodi, dan peninjauan fasilitas laboratorium tafsir serta ruang baca mahasiswa. Seluruh tim sepakat untuk menuntaskan persiapan dalam waktu singkat agar proses peninjauan oleh asesor dapat berjalan lancar.

Dengan dilaksanakannya rapat persiapan ini, STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan dan memperluas akses pendidikan tinggi Islam. Pembukaan Program Magister Studi Islam diharapkan menjadi tonggak awal berdirinya Program Pascasarjana STAIN SAR Kepri, yang akan melahirkan sarjana dan peneliti Islam yang berwawasan global, moderat, dan berintegritas. (r/eza)