BATAM (HK) – pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan II 2025 tercatat tumbuh 7,14 persen year-on-year, tertinggi di Sumatera. Angka ini menunjukkan geliat positif perekonomian daerah.
Namun, dibalik pencapaian tersebut, peran lembaga keuangan yang berinovasi, seperti CIMB Niaga, menjadi salah satu akselerator yang mendorong pertumbuhan nyata di lapangan.
Pada tanggal 11 April 2025, CIMB Niaga meresmikan Digital Branch Batam-Nagoya, di kawasan Nagoya, Batam. Kantor cabang ini menjadi pionir layanan hybrid di Kepri, menggabungkan lounge digital dengan fasilitas perbankan konvensional.
Nasabah kini bisa membuka rekening, mengganti kartu, hingga memperbarui data nasabah (CIF) hanya dalam waktu lima menit melalui mesin Self Service Banking (SSB).
Selain itu, tersedia juga layanan Safe Deposit Box (SDB), video banking, serta ruang eksklusif CIMB Preferred Lounge bagi nasabah prioritas.
“Transformasi ini mencerminkan komitmen kami menjawab kebutuhan masyarakat Kepri akan layanan yang modern, cepat, dan relevan,” kata Maya Sartika, Head of Region Sumatera CIMB Niaga.
Dengan cabang digital ini, jaringan CIMB Niaga di Kepri kini terdiri atas lima cabang konvensional, satu cabang syariah, dan satu kas mobil di Batam, serta satu cabang di Tanjungpinang.
Inovasi tersebut berdampak pada kinerja keuangan. Berdasarkan data CIMB Niaga Semester I 2024, pertumbuhan kredit di Kepri mencapai 5,9 persen yoy.
Segmen usaha kecil dan menengah (UKM) menjadi motor utama dengan kenaikan sekitar 10 persen, sementara konsumen kredit tumbuh 5,8 persen.
Unit Usaha Syariah (UUS) juga menunjukkan kinerja positif, dengan pembiayaan naik 11,6 persen menjadi Rp58,1 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 8,1 persen menjadi Rp48,1 triliun.
Namun, tantangan masih ada. Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) CIMB Niaga per Juli 2025 untuk kredit mikro/UMKM berada pada kisaran 8,70 – 12,11 persen.
Angka ini dapat menjadi beban bagi pelaku usaha kecil, sehingga inovasi digital diharapkan mampu menekan biaya operasional dan memberi nilai tambah.
Kepala OJK Kepri, Sinar Dananjaya, menekankan pentingnya kolaborasi sektor perbankan untuk menjaga pertumbuhan inklusif.
“Kepri membutuhkan lembaga keuangan yang mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat, dari kota hingga pulau-pulau, agar pertumbuhan bisa dirasakan secara merata,” ujarnya saat peringatan Hari Jadi ke-23 Provinsi Kepri.
Senada, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kepri, Riki Rionaldi, tekanan peran digitalisasi untuk mengembangkan usaha kecil.
“UMKM naik kelas menjadi kunci Kepri maju, makmur, dan merata. Dukungan perbankan sangat penting agar pelaku usaha bisa mengakses pembiayaan dengan lebih mudah,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, mengingatkan pentingnya literasi keuangan.
“Edukasi masyarakat sangat diperlukan agar tidak terjebak pinjaman online ilegal atau investasi bodong. Bank yang resmi dan menjangkau OJK, seperti CIMB Niaga, harus jadi pilihan utama,” ujarnya usai menerima kunjungan Kepala OJK Kepri.
Pemerintah Provinsi Kepri juga telah membentuk Satgas PASTI (Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal) untuk menekan praktik pinjol ilegal dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan formal.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, dalam kesempatan terpisah, menyampaikan harapan agar sektor swasta lebih berkolaborasi secara berkolaborasi.
“Kolaborasi antara OJK, pemerintah daerah, dan bank seperti CIMB Niaga sangat penting untuk pemerataan kesejahteraan,” tegasnya. (dbs)