Warga Tanjung Sengkuang dan Batu Merah Desak BP Batam Lancarkan Air Bersih

BATAM ( HK) – Warga Tanjung Sengkuang dan Batu Merah, Kecamatan Batu Ampar, kembali meledak dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) ke-3 bersama Komisi III DPRD Batam, Senin (8/9/2025). 

 

Mereka menuding BP Batam dan PT Air Batam Hilir (ABH) hanya pandai berjanji, tanpa pernah menuntaskan krisis air bersih yang sudah lebih dari setahun menghantam ribuan warga.

 

Janji perbaikan dianggap omong kosong. Alih-alih solusi, yang muncul hanyalah retorika tanpa aksi nyata.

 

Ulil Amri, warga Tanjung Sengkuang, mengaku air bersih di wilayahnya hanya mengalir sekitar tiga jam per hari dengan tekanan sangat kecil.

 

“Biasanya hidup pukul 2 pagi, jam 5 sudah mati. Kondisi ini sudah lebih dari setahun, berdampak ke 1.500 KK. Sementara tagihan tetap normal, bahkan kadang lebih mahal. Ini jelas penindasan,” kecam Ulil.

 

Solusi sementara berupa tandon dan tangki juga dinilai tidak berguna. “Kalau mau pakai tangki harus telepon dulu, sering tidak datang. Warga seperti dipermainkan,” tambahnya.

 

Hal senada diungkapkan Ketua LPM Batu Merah, Muhammad Yusuf. Menurutnya, dua kali RDP sebelumnya hanya menghasilkan janji kosong.

 

“Solusinya cuma tandon dan lori. Kadang order baru datang beberapa jam, kadang keesokan harinya. Warga butuh kepastian, bukan janji,” tegas Yusuf.

 

Krisis air juga melumpuhkan dunia pendidikan. Seorang guru SMAN 14 Batam mengaku, lebih dari 1.000 siswa dan guru terpaksa berjuang setiap hari karena suplai air hanya bertahan tiga jam.

 

“Mau wudhu saja harus antre di musala. Ini bukan sekadar keluhan, ini pelecehan terhadap kebutuhan dasar,” ujarnya pedas.

 

Di tengah amarah warga, Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, akhirnya memberikan ultimatum keras kepada PT ABH.

 

“Kalau mereka tidak bisa menyelesaikan, saya yang akan menyelesaikan mereka,” ancam Amsakar.

 

Ia menegaskan bahwa persoalan air bersih masuk dalam 15 program prioritas pemerintahannya. Solusi jangka pendek berupa penambahan suplai segera dilakukan, sementara perbaikan jaringan dan infrastruktur ditarget rampung Juni 2026 dengan anggaran Rp 2,7 triliun. 

 

Sementara itu, Anggota DPRD Kota Batam, Asnawati Atiq mrngatakan, pihaknya berharap BP Batam dan PT Air Batam Hilir (ABH) untuk segera menyelesaikan permasalahan air bersih ini yang dikeluhkan masyarakat.

 

Sebab katanya, air adalah kebutuhan sehari-sehari dan masalah ini sudah mencapai satu tahun namun tak kunjung juga ditangani. 

 

“Warga menyampaikan sama saya, jika permasalahan ini tak kunjung juga diatasi dan air tak mengalir juga mereka akan demo besar-besaran,” kata politisi NasDem tersebut. (dam)